Tugas 1 Routing & Switching

 Pengertian Routing


Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.
  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.

Definisi Routing
Routing merupakan sebuah proses yang digunakan untuk meneruskan paket-paket data didalam sebuah jaringan dari satu jaringan ke beberapa jaringan lainnya melalui internetworking.
Terdapat 2 jenis routing yang dikenal, yaitu:
1. Static Route
2. Dynamic Route

Static Routing

Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Kelebihan dari static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar.

Sementara kekurangannya adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka administrator harus melakukan routing ulang sehingga sesuai dengan jaringan yang baru.

Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain. Tabel routing adalah kumpulan jalur routing yang telah dikonfigurasi. Informasi yang terdapat dalam tabel routing antara lain :
  • network destination (jaringan tujuan)
  • subnet mask (subnet mask jaringan tujuan)
  • gateway

Gateway bisa berupa next hop (ip address pada router berikutnya yang akan dilalui paket) atau out-interface (interface yang akan dilalui paket untuk keluar ke jaringan luar).

Static routing lebih cocok jika digunaan pada perusahan kecil, karena pada perusahaan tersebut, jaringan yang digunakan tidak begitu besar dan kompleks.

Dynamic Routing

Dynamic Routing adalah routing yang berkerja menggunakan protokol routing dan memiliki algoritma dalam menentukan jalur. Kelebihan dari dynamic routing adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka protokol routing akan secara otomatis melakukan routing ulang sehingga dapat menyesuaikan dengan keadaan jaringan yang baru.

Sementara kekurangannya adalah dynamic routing membutuhkan sumber daya jaringan yang lebih besar (seperti CPU dan memory) sehingga performa jaringan dapat menurun.

Dynamic routing menggunakan suatu protokol routing. Protokol tersebut akan menentukan jalur - jalur yang akan dilewati paket, membuat tabel routing serta mengubah tabel routing apabila terjadi perubahan pada jaringan.

Pada dynamic routing, terdapat update tabel routing yang dilakukan secara periodik. Fungsi dari update tabel routing ini adalah, agar setiap router yang terhubung dapat mengenali jalur - jalur yang digunakan oleh router pengirim. Nantinya, router - router dalam jaringan tersebut akan bekerja sama untuk meneruskan paket - paket agar sampai ketujuan.

Karena update tabel routing itulah, dynamic routing menjadi kurang aman. Hal ini dikarenakan sewaktu tabel routing beredar di jaringan, informasi yang dibawa dapat dicuri atau disadap oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Lain halnya dengan static routing yang tidak melakukan update tabel routing.

Dynamic routing cocok digunakan untuk jaringan berskala menengah hingga besar karena pada jaringan tersebut lalu lintas data begitu banyak dan kompleks. Dynamic routing didesain dengan menggunakan algoritma dan protokol routing untuk menangani jalur - jalur pada perusahaan tersebut dan akan mengubah jalur secara otomatis apabila terjadi perubahan.


Cara Kerja Routing

Routing terjadi pada lapisan jaringan (layer 3) dari model referensi Open Systems Interconnection (OSI) yang merupkan arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO). Pada internetwork TCP / IP, ini berarti bahwa routing melibatkan pengiriman paket ke alamat IP tujuan di internetwork.

Bagian pertama dan utama dari proses routing terdiri dari menentukan jalur yang akan dilalui paket dari pengiriman, atau host asli, ke host penerima, atau tujuan. Bagian kedua dari proses melibatkan memiliki router beralih paket dari satu segmen berturut-turut, atau “hop,” dari path ke depan sampai paket tiba di tempat tujuan. Router adalah perangkat yang bergabung dengan subnet, yang merupakan jaringan terpisah dan berbeda yang membentuk internetwork.

Router mempertahankan tabel internal yang disebut tabel routing, yang berisi informasi keberadaan network,baik network yang terhubung langsung (Directly connected network) maupun Network yang tidak tehubung langsung (Remote Network),Table ini juga berisi informasi bagaimana cara router tersebut mencapai suatu network,Table routing ini sangat penting karna di gunakan router sebagai pedoman untuk mengirim setiap paket data yang di terimanya.

Informasi dalam table routing berupa barisbaris network address yang di sebut Entry Route. Dalam setiap entry route juga telah ada informasi tentang interface mana yang dapat di gunakan routet untuk mengirim paket data.Jika router menerima paket data,maka router akan memeriksa IP address tujuan (Destination Address) dari paket tersebut.router kemudian mencocokanya dengan network address yang ada di setiap Entry di table routing.

Bila ada entry yang cocok maka router akan meneruskan paket tersebut ke interface yang di gunakan untuk mengirimkan paket tersebut,interface yang di gunakan untuk meneruskan paket di sebut Exit interface atau outgoing interface,namun jika tidak ada entry yang cocok maka router akan membuang paket tersebut.


Pengertian Switch

Switch adalah pengalih jaringan atau sebuah alat yang menjalankan penghubung tidak terlihat penghubung penyekat (segmentation) dari banyak jaringan dengan mengalihkan dengan melihat alamat MAC. Switch pada jaringan dapat dipakai untuk menghubungkan komputer atau penghala pada sebuah area yang terbatas, Switch juga bekerja di lapisan data terhubung (data link). Cara kerja Switchmirip pada jembatan (bridge), namun Switch mempunyai beberapa port menjadikan sering disebut dengna multi port bridge (jembatan pancaporta).


Fungsi Switch


Secara umum, fungsi switch dalam jaringan komputer adalah sebagai concentrator yang menerima dan membagikan data antar perangka komputer. Adapun beberapa fungsi switch adalah sebagai berikut:

  1. Address Learning; switch mampu mencatat alamat MAC address dari suatu perangkat jaringan yang terhubung dengannya. Saat switch menerima data, switch akan mencatat MAC address pengirim dan mempelajari kemana data tersebut harus dikirim.
  2. Menyaring/ Meneruskan Data Frame; Switch juga dapat menyaring dan meneruskan suatu paket data yang diterima ke alamat tujuan, ke alamat MAC address mana, dan port berapa. Dengan begitu, maka proses pengiriman data tidak akan mengalami tabrakan.
  3. Looping Avoidance; switch mampu mencegah terjadinya looping (data hanya berputar-putar pada port-port switch) ketika data yang diterima tidak diketahui tujuannya. Data yang diterima dapat diteruskan ke alamat tujuan dengan cara memblok salah satu port yang terhubung dengan perangkat lainnya.

Jenis-Jenis Switch

Berdasarkan model OSI (Open System Interconnection), switch dapat dibedakan menjadi dua jenis. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis switch adalah sebagai berikut:

  1. Switch Layer 2, beroperasi Data Link layer pada lapisan model OSI. Jenis switch ini dapat meneruskan paket data dengan mendeteksi MAC Address tujuan. Switch ini juga dapat melakukan fungsi bridge antara beberapa segmen LAN (Local Area Network) sebab switch mengirimkan paket-paket data dengan cara melihat alamat yang dituju tanpa mengetahui protokol jaringan yang digunakan.
  2. Switch Layer 3, terdapat di Network Layer pada lapisan model OSI. Jenis switch ini dapat meneruskan paket data dengan menggunakan alamat IP suatu perangkat. Switch ini disebut juga dengan switch routing atau switch multi-layer.

Cara Kerja Switch

Pada dasarnya cara kerja switch mirip seperti HUB, yang membedakan keduanya adalah kemampuan switch yang lebih baik dan efisien dalam pertukaran data, memproses, serta mengirim data.

Cara Kerja Switch
Cara Kerja Switch

Pada praktiknya, switch akan menerima data dari perangkat lainnya yang terkoneksi dengannya. Lalu switch mendeteksi dan mencocokkan alamat MAC Address perangkat yang dituju dengan data tabel yang dimilikinya.

Selanjutnya, switch akan membuat suatu logika koneksi dengan port yang terhubung dengan perangkat tujuan. Dengan begitu, data yang dikirimkan hanya akan diterima oleh port yang dituju, sedangkan port lainnya tidak dapat menerima data tersebut sehingga mengurangi potensi terjadinya ‘tabrakan’ data.


link YouTube : https://youtu.be/bTgsQ9rmZyc

Komentar